LAPORAN PERCOBAAN KOROSI

1. Judul

Ø Korosi

2. Tujuan

Ø Mengetahui terjadinya korosi pada besi dan factor-faktor yang mempengaruhinya.

3. Dasar Teori

Ø Korosi adalah peristiwa rusaknya logam karena reaksi dengan lingkungannya. Definisi lainnya adalah korosi merupakan rusaknya logam karena adanya zat penyebab korosi, korosi adalah fenomena elektrokimia dan hanya menyerang logam.

4. Waktu Pengamatan

Ø 14-18 Desember 2011

5. Alat dan Bahan:

Ø Paku 3 cm

Ø 8 buah wadah plastic

Ø Aquades

Ø Air garam

Ø Minyak Goreng

Ø Air cuka

Ø Plastik

Ø Karet gelang

6. Langkah Kerja

a. Sediakan 8 buah gelas plastic dan beri label A1, A2, B1, B2, B1, B2, C1, C2, D1, dan D2

b. Gelas A1, B1, C1, dan D1 dimasukkan paku dan secara berturut-turut air, air garam, minyak goreng, air cuka hingga paku tenggelam. Gelas A2, B2, C3, dan D4 dimasukkan secara berturut-turut air, air garam, minyak goreng, dan air cuka hingga paku tenggelamkemudian gelas A2, B2, C2, dan D2 ditutup dengan plasitik dan karet gelang.

c. Letakkan gelas-gelas tersebut di tempat yang aman.

d. Amati perubahan-perubahan yang terjadi setiap pagi dan sore hari selama 5 hari.

7. Tabel PengamatanWaktu Pengamatan Keadaan wadah Jenis Larutan Korosi Hari Ke

1 2 3 4 5

Pagi Tertutup Air - + + + +

Air garam - + + + +

Minyak Goreng - - - - -

Air Cuka - - - - -

Terbuka Air - - - + +

Air garam + + + + +

Minyak Goreng - - - - -

Air Cuka - - - - +

Sore Tertutup Air - - - - +

Air garam - + + + +

Minyak Goreng - - - - -

Air Cuka - - - - -

Terbuka Air - - + + +

Air garam - - + + +

Minyak Goreng - - - - -

Air Cuka - - - - +

Pertanyaan :

1. Paku mana yang paling cepat bereaksi ?

2. Paku mana yang tidak bereaksi ?

3. Apa penyebab terjadinya korosi ?

4. Apa penghambat terjadinya korosi ?

5. Tuliskan reaksi pengkaratan ?

Jawab :

1. Paku yang direndam oleh air garam yang terbuka.

2. Paku yang direndam oleh minyak.

3. Penyebab terjadinya korosi:

Faktor-faktor yang mempengaruhi Korosi

Faktor yang berpengaruh terhadap korosi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu yang berasal dari bahan itu sendiri dan dari lingkungan. Faktor dari bahan meliputi kemurnian bahan, struktur bahan, bentuk kristal, unsur-unsur kelumit yang ada dalam bahan, teknik pencampuran bahan dan sebagainya. Faktor dari lingkungan meliputi tingkat pencemaran udara, suhu, kelembaban, keberadaan zat-zat kimia yang bersifat korosif dan sebagainya.

1. Oksigen terlarut ( DO = Dissolved oxygen ) → DO berperan dalam sebagian proses korosi, bila konsentrasi DO naik, maka kecepatan korosi akan naik.

2. Zat padat terlarut jumlah ( TDS = total dissolved solid ) → konsentrasi TDS sangatlah penting, karena air yang mengandung TDS merupakan penghantar arus listrik yang baik dibandingkan dengan air tanpa TDS. Aliran listrik diperlukan untuk terjadinya korosi pada pipa logam, oleh karena itu jika TDS naik, maka kecepatan korosi akan naik.

3. pH dan Alkalinitas → mempengaruhi kecepatan reaksi, pada umumnya pH dan alkalinitas naik, kecepatan korosi akan naik.

4. Temperatur → makin tinggi temperatur, reaksi kimia lebih cepat terjadi dan naiknya temperatur air pada umumnya menambah kecepatan korosi.

5. Tipe logam yang digunakan untuk pipa dan perlengkapan pipa → logam yang mudah memberikan elektron atau yang mudah teroksidasi, akan mudah terkorosi.

6. Aliran listrik → Aliran listrik yang diakibatkan oleh korosi sangat lemah dan isolasi dapat menghalangi aliran listrik antara logam-logam yang berbeda, sehingga korosi galvanis dapat dihindari. Bilamana aliran listrik yang kuat melewati logam yang mudah terkorosi, maka akan menimbulkan aliran nyasar dari sistem pemasangan listrik di pelanggan yang tidak menggunakan aarde, hal ini menyebabkan korosi cepat terjadi.

7. B a k t e r i → tipe bakteri tertentu dapat mempercepat korosi, karena mereka akan menghasilkan karbon dioksida (CO2) dan hidrogen sulfida (H2S), selama masa putaran hidupnya. CO2 akan menurunkan pH secara berarti sehingga menaikkan kecepatan korosi. H2S dan besi sulfida, Fe2S2, hasil reduksi sulfat (SO42–) oleh bakteri pereduksi sulfat pada kondisi anaerob, dapat mempercepat korosi bila sulfat ada di dalam air. Zat-zat ini dapat menaikkan kecepatan korosi. Jika terjadi korosi logam besi maka hal ini dapat mendorong bakteri besi (iron bacteria) untuk berkembang, karena mereka senang dengan air yang mengandung besi.

Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi, satu sama lain dengan material pipa. Kombinasi faktor-faktor dan pengaruhnya terhadap reaksi-reaksi korosi akan membantu menentukan berapa besarnya kecepatan jalannya korosi. Bila faktor berubah, maka kecepatan korosipun berubah.

4. Penghambat terjadinya korosi.

· Pembuatan logam homogen

Pada pembuatan logam dalam industri diusahakan agar zat-zat tercampur sehomogen mungkin dalam logam tersebut. Hal ini untuk menghindari tertumpuknya campuran tersebut di satu bagian, sehingga tidak terjadi perbedaan potensial listrik antarzat yang dapat memicu terjadinya korosi.

· Pelapisan dengan cat

Pelapisan logam dengan cat bertujuan untuk mencegahkontak antara permukaan logam dengan udara yang mengandung oksigen dan uap air.

· Pelapisan dengan logam lain

Jika logam besi dilapisi Cu (tembaga), Sn (timah), besi akan terlindungi dari korosi karena potensial reduksi Cu dan Sn lebih positif (Eº Cu2+ | Cu = +0,34 Volt dan Eº Sn2+ | Sn = -0,14 Volt) daripada potensial reduksi besi (Eº Fe2+ | Fe = -0,44 Volt). Namun bila lapisan ini bocor sehingga lapisan Cu dan Sn terbuka, besi akan mengalami korosi dengan cepat. Selain Cu dan Sn, logam lain yang dapat digunakan adalah perak (Ag), emas (Au), nikel (Ni), dan platina (Pt).

· Cara proteksi katodik

Jika logam besi dihubungkan dengan seng (Zn), besi tersebut akan sukar mengalami korosi. Hal ini disebabkan seng lebih mudah teroksidasi dibandingkan besi dimana potensial reduksi Zn (Eº Zn2+ | Zn = -0,76 Volt) lebih negatif daripada potensial reduksi Fe (Eº Fe 2+ | Fe = -0,44 Volt). Seng bereaksi dengan O2 dan H2O dalam lingkungan yang mengandung CO2 dan membentuk seng karbonat. Seng karbonat berfungsi untuk melindungi seng itu sendiri dari korosi. Cara ini disebut juga cara katode pelindung. Logam Magnesium (Mg) yang termasuk alkali tanah banyak digunakan untuk keperluan ini.

5. Reaksi pengkaratan

Besi yang mengalami korosi membentuk karat dengan rumus Fe2O3.XH2O. Pada proses pengamatan, besi (Fe) bertindak sebagai pereduksi dan oksigen (O2) yang terlarut dalam air bertindak sebagai pengoksidasi. Persamaan reaksi pembentukan karat :

Anode : Fe Fe2+ + 2e-

Katode : O2 + 4H+ + 4e- 2H2O

Logam Fe yang letaknya jauh dari permukaan kontak dengan udara akan dioksidasi menjadi ion Fe2+ . Ion ini larut dalam tetesan air. Tempat terjadinya reaksi oksidasi di salah satu ujung tetesan air ini disebut anode.

Ion Fe2+ yang terbentuk bergerak dari anode ke katode melalui tetesan air, sedangkan elektron mengalir dari anode ke katode melalui logam. Elektron ini selanjutnya mereduksi O2 dari udara dan menghasilkan air. Ujung tetesan yang merupakan tempat terjadinya reaksi reduksi ini disebut katode. Sebagian O2 dari udara larut dalam tetesan air dan mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+ yang membentuk karat besi (Fe2O3.XH2O).

8. Kesimpulan

Ø Dari percobaan atau pengamatan tersebut bisa kita dapatkan bahwa paku yang paling cepat berkarat adalah paku yang di dalam gelas yang di isi air tanpa di tutup, karena perkaratan pada paku tersebut di pengaruhi oleh Oksigen dan Air. Paku yang tidak dapat berkarat adalah paku yang dibiarkan kering terbuka dan tertutup.

Berikut perinciannya :

a. Paku dalam gelas yang di isi air tanpa di tutup

b. Paku dalam gelas yang di isi air dan di tutup

c. Paku dalam gelas yang berisi air garam terbuka

d. Paku dalam gelas berisi air garam tertutup

e. Paku dalam gelas berisi asam cuka tanpa di tutup

f. Paku dalam gelas yang berisi minyak tanpa di tutup

g. Paku dalam gelas yang berisi asam cuka, minyak dan gelas kosong yang di tutup tidak berkarat

Besi yang cepat berkarat adalah besi yang di dalam air yang terbuka artinya pengaruh oksigen dan air sangat kuat. Faktor penyebab besi berkarat adalah O2, H2O, dan pH. Bila konsentrasi O2, H2O, dan pH naik, maka kecepatan korosi akan naik. Agar tidak terjadi perkaratan yang tidak kita kehendaki seperti pada pagar besi, maka kita harus melapisi pagar besi dengan cat atau logam yang tahan korosi agar tidak di pengaruhi oleh O2 dan H2O.

 

 

 

 

Terima kasih

 

Penulis : SUPAR

Editing: SUPAR

0 komentar:

Posting Komentar