Mitos
Pada banyak hasil data penelitian yang telah dilakukan, ternyata memang pada umumnya semua pria dan bahkan sekitar 70-80 persen wanita pernah masturbasi. Buruknya banyak juga informasi yang salah berkembangan tentang masturbasi, misalnya saja bisa mengakibatkan berbagai hal buruk. Sepertinya ini adalah informasi yang sangat menyesatkan bagi masyarakat, mitos tentang seks ini semakin banyak dan terus saja berkembangan sampai saaat ini.

Pada abad 18 telah terbit sebuah buku berjudul Onana yang dibuat oleh Tissot dari Prancis. Buku ini mengupas penyakit yang dapat muncul akibat melakukan onani atau masturbasi. Ternyata dengan semakin berkembangannya ilmu pengetahuan dan teknologi, telah terbukti bahwa apa yang ditulis dan diterbitkan oleh Tissot adalah salah besar.

Bahwa sangat tidak benar bahwa melakukan onani atau masturbasi dapat mengakibatkan dampak buruk bagi kesehatan, termasuk kualitas sperma. Sehingga, tidak ada suatu bentuk gangguan pada kuantitas dan kualitas sperma karena masturbasi. Walaupun, onani atau masturbasi yang jika dilakukan dengan terburu-buru mencapai ejakulasi dapat dikhawatirkan menjadi pemicu terjadinya ejakulasi dini pada pria. Sementara itu, apabila Anda melakukannya terlalu sering, tentu akan berakibat pada kelelahan karena onani atau masturbasi. Hubungan intim dan onani sama-sama memerlukan energi.


Tidak ada batasan yang pasti tentang seberapa sering pria boleh masturbasi. Meski dipengaruhi banyak faktor termasuk usia, ada beberapa pendapat yang menyebut frekuensi ideal untuk ejakulasi adalah 2-3 kali seminggu baik melalui masturbasi maupun hubungan seks yang sesungguhnya.

masturbasi yang terlalu sering bisa memicu aktivitas berlebih pada saraf parasimpatik. Dampaknya adalah produksi hormon-hormon dan senyawa kimia seks meningkat teramasuk asetilkolin, dopamin dan serotonin.

KASUS I

Bila mana seorang pemuda sering melakukan onani dgn menggunakan sabun sebagai media onani, dan hal itu dilakukan hampir 2x sehari. Permasalahannya adalah, apakah dampak onani dgn sabun, apakah adanya dampak kemandulan. Dan apakah bagi yg pekerja berat dapat mengganggu pekerjaan.

JAWABAN
Onani yang menggunakan sabun tidak akan menimbulkan dampak apa-apa asal sabun tersebut tidak ada zat yang memiliki sifat menimbulkan suatu rangsangan pada lapisan dalam kulit anda. Bahkan zat ini bila terlalu kuat akan membuat lapisan dalam kulit terlihat semacam luka lecet.

Apabila saya melihat jumlah aktivitas onani anda sangat sering, mungkin anda sangat kurang untuk melakukan suatu aktivitas yang seimbang antara aktivitas fisik dan mental. Pada kebanyakan kasus, apabila kita cukup untuk melakukan aktivitas fisik dan mental, dorongan seksual Anda akan tertekan. Sehingga, Anda gairah seks anda tidak akan terlalu banyak muncul dan terangsang, akibatnya anda dapat mencegah dan menahan diri untuk tidak sering onani.

Bisa juga pekerjaan Anda sekarang memang cukup berat dalam hal fisik. Walaupun begitu, kalau ternyata tidak diimbangi oleh kegiatan yang bersifat mental, anda akan tetap sering akan merasakan rangsangan dan dorongan seks yang sangat menggebu-gebu di dalam diri anda. Kesimpulannya, anda harus menjaga keseimbangan antara aktivitas fisik dan mental.


Ketidakseimbangan kimiawi yang terjadi akibat hobi masturbasi yang terlalu sering bisa memicu berbagai macam gangguan kesehatan antara lain sebagai berikut:

1. Impotensi 

    Gangguan pada saraf parasimpatik bisa mempengaruhi kemampuan otak dalam merespons rangsang seksual. Akibatnya kemampuan ereksi melemah, bahkan dalam tingkat keparahan tertentu bisa menyebabkan impotensi yakni gangguan seksual yang menyebabkan penis tidak bisa berdiri sama sekali.

 2. Kebocoran katup air mani

    Bukan hanya ereksi saja yang terpengaruh oleh kerusakan saraf, kemampuan saluran air mani untuk membuka dan menutup pada waktu yag tepat juga terganggu. Akibatnya sperma dan air mani tidak hanya keluar saat ereksi, lendir-lendir tersebut bisa juga keluar sewaktu-waktu seperti ingus sekalipun penis sedang dalam kondisi lemas.

 3. Kebotakan

    Dampak lain dari ketidakseimbangan hormon yang terjadi jika terlalu sering masturbasi adalah kerontokan rambut. Jika tidak diatasi, lama-kelamaan akan memicu kebotakan atau penipisan rambut pada pria.

 4. Nyeri punggung dan selangkangan

    Kontraksi otot saat mengalami orgasme bisa memicu nyeri otot, terutama di daerah punggung dan selangkangan. Bagi yang melakukannya dengan tangan kosong tanpa pelumas, rasa nyeri juga bisa menyerang penis karena gesekan yang terjadi bisa menyebabkan lecet-lecet.

 5. Rasa letih sepanjang hari

    Setiap kali tubuhnya mengejang karena orgasme, pria akan kehilangan cukup banyak energi karena hampir semua otot akan mengalami kontraksi. Akibatnya jika terlalu sering, pria akan kehilangan gairah untuk beraktivitas dan cenderung akan merasa ngantuk sepanjang hari.

Sementara menurut pakar seks Dr Andri Wanananda MS, masturbasi relatif normal bila dilakukan tidak sampai mengggangu kegiatan produktif sehari-hari. 

Diakuinya memang ada dampak masturbasi yang keseringan yakni terjadi ejakulasi dini saat sanggama dengan pasangannya. 

"Hal ini disebabkan oleh kebiasaan tergesa-gesa saat masturbasi karena ingin cepat merasakan kenikmatan orgasme seorang diri (self -satisfaction). Lalu ketika ia menikah, sifat tersebut masih terpatri pada dirinya hingga mengabaikan eksistensi isterinya. Itulah yang menyebabkan banyak kasus ejakulasi dini,"




0 komentar:

Posting Komentar