Alat Penguji Kadar Air Benih
1. Moisture Tester tipe Kett
Keterangan : (1) mulut tabung
(2) tabung tempat menampung benih yang akan diuji
(3) tabung pengujian
(4) tombol pengontrol (pemilih jenis benih)
(5) pegangan
(6) layar penunjuk hasil
Sifat : portable
Fungsi : untuk menguji kadar air yang terkandung dalam
benih.
Sumber energi : elemen kering (batu baterai).
Prinsip kerja : benih kita masukkan ke dalam tabung penampung benih masuk ke dalam tabung pengujian lalu kita tutp dengan tabung penampungan tersebut. Setelah itu alat dinyalakan. Sebelumnya, kita memilih jenis benih yang akan kita uji, apakah benih padi, jagung, kedelai, atau gandum, kira-kira ada 5 pilihan jenis benih. Setelah kita nyalakan, kita tunggu bberapa saat, kemudian muncul pada layar kadar air dalam benih yang kita uji tersebut.
Deskripsi alat : bentuk alat ini berbentuk seperti teko, mempunyai tabung penampungan yang dapat berfungsi sebagai tutup, dan memiliki pegangan berbentuk pegangan pada teko. Selain itu juga memiliki tombol dan layar.
Kelebihan dan kekurangan : kelebihannya dapat mengetahui kadar air secara cepat karena angka langsung tertera pada layar, mudah dibawa-bawa, mudah dalam pengoperasian, praktis, dan cepat. Akan tetapi alat ini juga memiliki kekurangan yaitu hanya dapat digunakan pada kelima jenis benih (padi, lagung, gandum, kedelai, dan satu jenis lagi) sehingga terbatas untuk mengukur benih-benih tersebut, tidak dapat digunakan untuk mengukur jenis benih yang lain. Selain itu hasil yang didapat terkadang berbeda dengan hasil yang didapat bila menggunakan alat yang lain (Anonim, 2012).
2. Moisture Tester tipe Juscon
Keterangan : (1) layar
(2) pemutar untuk menekan benih
(3) alat penampung benih (di bawah alat penekan)
(4) tombol pengontrol (power, select, measurement, average)
Sifat : portable.
Fungsi : menguji kadar air benih.
Sumber energi : elemen kering (batu baterai).
Prinsip kerja : beberapa butir benih diletakkan pada tempat penampung benih, dimasukkan dalam laci di sisi kana alat (di bawah alat penekan). Secara perlahan kita memutar alat penekan sampai pemutarnya berhenti sudah tidak dapat diputar kembali. Tombol power kita tekan, kita pilih benih yang akan kita ukur dengan menekan tombol select dan memilih jenis benihnya. Setelah itu kita tekan tombol measurement sebanyak tiga kali (kita mengambil reratanya agar lebih akurat). Setelah tombol measurement ditekan tiga kali, kita menekan tombol average untuk mengetahui reratanya. Setelah ditunggu beberapa saat, nilai kadar air akan tertera pada layar.
Deskripsi alat : berbentuk persegi panjang, banyak terdapat tombol-tombol, terdapat sejenis alat pemutar pada permukaannya, terdapat layar dan penampung benih.
Kelebihan dan kekurangan : kelebihannya yaitu benih yang dibutuhkan hanya beberapa saja, jadi menghemat benih. Dengan alat ini kita dapat mengetahui rerata kadar air benih, diharapkan dapat lebih valid. Selain itu kita juga dapat mengetahui temperature benih. Kekurangannya sama seperti pada tipe Kett, karena keterbatasan jenis benih, hanya dapat digunakan untuk pengujian jenis-jenis benih yang tertera pada pilihan jenis benih pada layar (Anonim, 2012).
3. Cawan Porselen dan Tutup
Keterangan : (1) cawan
(2) tutup cawan
Sifat : portable
Fungsi :sebagai tempat (wadah) benih yang akan
dikeringkan.
Sumber energi : -
Prinsip kerja : benih yang akan dikeringka dimasukkan kedalam cawan kemudian ditutup. Cawan-cawan dimasukkan dan diatur di dalam oven.
Deskripsi alat : mirip dengan cawan petri hanya saja pada cawan porselen dilengkapi dengan tutup.
Kelebihan dan Kelemahan : kelebihan alat ini adalah ukurannya kecil, mudah dibawa-bawa, serta dalam sekali proses pengovenan dapat langsung dioven dalam jumlah yang banyak. Hal ini akan sangat menghemat waktu. Selain itu cawan-cawan ini tahan panas jadi tidak khawatir bila dioven dalam suhu yang tinggi. Kelemahan dari alat ini karena terbuat dari bahan yang mudah pecah, jika terjatuh akan pecah (Anonim, 2008).
4. Oven
Keterangan : (1) pegangan pintu
(2) tombol pengatur
(a) tombol pengatur suhu
(b) tombol power
(c) tombol pengatur waktu
Sifat : non portabel
Fungsi : alat untuk mengeringkan benih
Sumber energi : tenaga listrik
Prinsip kerja : benih-benih yang hendak dikeringkan dimasukkan pada cawan oven kemudian cawan-cawan dimasukkan dan diatur di dalam oven. Setelah itu kita mengatur waktu dan suhu oven sesuai dengan yang kita inginkan. Setelah itu kita tekan tombol power. Kita tunggu sampai waktu yang kita tentukan tersebut.
Deskripsi alat : alat ini cukup besar, berbentuk persegi panjang, terdapat tombol-tombol yaitupengatur untuk mengatur suhu, tombol power, dan tombol pengatur waktu. Dan dilengkapi dengan pegangan pintu untuk membuka dan menutup pintu.
Kelebihan dan kekurangan : kelebihan alat ini adalah dapat dengan cepat memberikan hasil karena tidak tergantung pada sinar matahari. Selain itu, pengeringan dapat dilakukan kapan saja dan dalam waktu yang singkat, jadi dapat menghemat waktu. Akan tetapi juga memiliki kekurangan yaitusifatnya tidak portable dan ukurannya relative besar jadi sulit untuk dapat dipindah tempatkan (Anonim, 2012).
5. Mortar dan Penumbuk
Keterangan : (1) wadah (cawan)
(2) penumbuk
(3) kepala penumbuk
(4) pegangan
Sifat : portable.
Fungsi : menghaluskan benih yang akan dianalisis.
Sumber energi : manual.
Deskripsi alat : terbuat dari porselen, agak berat, berwarna putih, sepasang antara cawan dengan penukmbuknya
Prinsip kerja : benih yang akan diuji dimasukkan ke dalam cawan. Kemudian benih dihaluskan dengan penumbuk. Tenaga dikonsentrasikan pada penumbuk. Untuk memberikan hasil maksimal dibutuhkan tenaga yang besar agar benih yang dihasilkan dapat sehalus mungkin.
Kelebihan dan kekurangan : benih yang akan diuji dapat dihaluskan sehalus mungkin. Kekurangannya yaitu cawan berukuran tidak terlalu besar. Jika kita menginkan sampel benih yang dihaluskan dalam jumlah yang besar, harus dilakukan berulang-ulang dan akan menyita waktu serta tenaga karena orang yang menghaluskan akan merasa kecapaian (pegal-pegal) (Anonim, 2012).
6. Grinder
Keterangan : (1) tempat masuknya benih
(2) tempat keluarnya benih
(3) sekrup
(4) kenop pemutar
Sifat : portable
Fungsi : menghaluskan benih yang akan dianalisis
Sumber energi : manual
Prinsip kerja : benih yang akan diuji dimasukkan ke bagian atas grinder. Kemudian benih dihaluskan dengan cara, memutar kenop pemutar maka benih akan menjadi pipih.
Deskripsi alat : terbuat dari baja, sekrup digunakan untuk menempelkan grinder pada meja.
Kelebihan dan kekurangan : benih yang akan diuji dapat dihaluskan dengan mudah. Kekurangannya yaitu jika benih terlalu keras, maka dibutuhkan pula tenaga yang besar untuk memutar kenop untuk menghaluskan benih (Anonim, 2012).
7. Eksikator
Keterangan : (1) klep udara
(2) tutup
(3) tempat benih
(4) tempat kapur
Sifat : non portable
Fungsi : sebagai tempat penyimpan benih
Sumber energi : manual
Prinsip kerja : kapur dimasukkan dalam wadah paling bawah kemudian benih dimasukkan pada wadah di bagian tengah yang berbentuk seperti saringan. Lalu kapur akan menguap dan akan mengeringkan benih. Udara akan keluar dari klep yang berada pada tutupnya.
Deskripsi alat : terbuat dari kaca, berukuran besar, terdapat klep udara pada tutupnya, membesar pada bagian tengahnya kemudian agak mengecil pada bagian bawahnya.
Kelebihan dan kekurangan : ukurannya relatif besar sehingga sedikit memuat lebih banyak benih yang akan disimpan, dan tidak memerlukan listrik dalam penggunaannya karena pada eksikator dengan menggunakan silica gelnya atau kapur tohor yang terletak pada bagian bawahnya dapat menyerap uap air sehingga benih kan memiliki massa yang konstan setelah dikeluarkan dari oven.Kekurangannya yaitu terbuat dari kaca sehingga pemakaiannya harus ekstra hati-hati agar alat tidak rusak atau pecah (Anonim, 2012).
8.Moister tester type Dicky – Jhon
Keterangan : (1) gagang
(2) tutup
(3) tempat benih
(4) layar
Sifat : portable
Fungsi : untuk menguji kadar air yang terkandung dalam
benih.
Sumber energi : elemen kering (batu baterai).
Prinsip kerja : benih kita masukkan ke dalam tabung penampung benih masuk ke dalam tabung pengujian lalu kita tutp dengan tabung penampungan tersebut. Setelah itu alat dinyalakan. Sebelumnya, kita memilih jenis benih yang akan kita uji, apakah benih padi, jagung, kedelai, atau gandum, kira-kira ada 5 pilihan jenis benih. Setelah kita nyalakan, kita tunggu bberapa saat, kemudian muncul pada layar kadar air dalam benih yang kita uji tersebut.
Deskripsi alat : bentuk alat ini berbentuk seperti teko, mempunyai tabung penampungan yang dapat berfungsi sebagai tutup, dan memiliki pegangan berbentuk pegangan pada teko. Selain itu juga memiliki tombol dan layar.
Kelebihan dan kekurangan : kelebihannya dapat mengetahui kadar air secara cepat karena angka langsung tertera pada layar, mudah dibawa-bawa, mudah dalam pengoperasian, praktis, dan cepat. Akan tetapi alat ini juga memiliki kekurangan yaitu hanya dapat digunakan pada kelima jenis benih (padi, lagung, gandum, kedelai, dan satu jenis lagi) sehingga terbatas untuk mengukur benih-benih tersebut, tidak dapat digunakan untuk mengukur jenis benih yang lain. Selain itu hasil yang didapat terkadang berbeda dengan hasil yang didapat bila menggunakan alat yang lain (Anonim, 2012).
0 komentar:
Posting Komentar