Drama ini mengisahkan seorang pengamen yg dipandang negative.
Di dalam drama ini akan dimainkan oleh 6 Orang pemain. Langsung saja sobat simak.


Anak jalanan juga punya hati
    Mungkin selama ini anak jalanan sering kita lihat seperti orang  yg susah di atur, brandal dan identik dgn pencurian. Namun disisi lain ada kalanya mereka tidak lah seperti apa yg kita lihat. Berikut ini adalah sebagian kecil drama yg mengisahkan bahwa “Anak jalanan juga punya hati”
      Terlihat  dua orang pengamen yg tengah berjalan lesu menuju teras di pinggir jalan.
Pengamen 1 : “ya Allah.... udah siang gini baru dapat segini”
Pengamen 2 : “sabar ya cuy, namanya  juga rezeki kita Cuma segini, mau gimana lagi.”
Pengamen 1: “ semoga aja masih ada rezeki buat kita ya....”
Pengamen 2: “ amin...... dari pada bersedih, mending kita nyanyi cuy.”
Pengamen 1: “ ok.”

     Akhirnya mereka pun bernyanyi dan suasana pun menjadi asyik.
     Ketika sedang asyik bernyanyi, tiba” pengamen 2 tertuju pada 2 orang yg tengah berdua’an di seberang jalan.
Pengamen 2: “ cuy, liat. Disana  ada yg lagi berduaan tu. Kesana yok.”
Pengamen 1: “ ayok.”

       Mereka pun beranjak dari tempat mereka menghibur diri.
       Disisi lain, ti dan van dua orang yg sedang di tuju kedua pengamen tersebut sedang update berita terkini melalui laptop.
Ti: “van liat, sadis banget ya. Seorang pengamen merampok dan membunuh anak” kayak kita ini.
Van: “sadis banget. Jadi ngeri sama pengamen.”

     Lalu tiba’ datang 2 orang pengamen menghampiri mereka.
Pengamen 1 : “permisi mas, permisi mbak.”
Lalu pengamen 1 bernyanyi dgn di iringi musik pengamen 2.
      Karena baru membaca berita mengenai pengamen, ti dan van merasa ketakutan dan langsung melrikan diri.
Pengamen 2: “ hei mbak, mas. Mau kemana.....” [berusaha mengejar ti dan van]
Pengamen 1: “udalah cuy, gak usah di kejar. Mungkin belum rezeki kita”
Pengamen 2: “ huufffttttt.... ya udah lah.” [tertunduk lesu]

             Setelah merasa aman, ti dan van berhenti sejenak.
Ti: “uda van, berhenti dulu. Toh mereka uda gak ngejar kita lagi.”
Van: “ iya. Untung aja ya kita lari sebelum di apa-apain sama mereka.”

     Tiba” mereka di todong oleh seorang rampok.
Rampok: “hey kalian, serahkan hp, dompet sama laptop kalian. Cepat!!! [dgn nada keras sambil menodongkan pisau]
Van: “ i... i.... iya bang.” [ sambil menyerahkan hp, dompet dan laptop nya.]

    Sementara itu ti ketakutan dan sembunyi di balik van.
         Dari kejauhan pengamen 1 melihat van dan ti tengah di rampok.
Pengamen1 : “cuy, mereka di rampok tu. Kita tolong yok.”
Pengamen 2: “ ngapain sih cuy, mereka aja tadi lari pas kita mau ngamen. Loe peduli amat sih ma mereka.”
Pengamen 1: “ kita itu sebagai sesama manusia harus saling tolong menolong. Walau sejahat apapun mereka sama kita.”
Pengamen2 : “ ya udah lah terserah mu. Aku disini aja.”
Pengamen 1: “ ya udah kau telpon polisi aja. Biar rampok tu aku yg ngurus”
Pengamen 2: “ ok”.

    Akhirnya pengamen 1 datang dan membantu van dan ti.
Rampok: “ hei, siapa lu. Gak usah ikut campur. Mau mampus lu.”

    Tanpa banyak kata, pengamen 1 langsung berkelahi dgn rampok tersebut.
Akhirnya sang rampok kalah dan tersungkur di tanah. Di waktu yg bersamaan pun pengamen 2 bersama pak polisi datang dan pak polisi pun langsung memborgol rampok tersebut.

Polisi: “ terima kasih ya nak. Orang ini sudah menjadi buronan kami selama ini. Karena kamu, kami sekarang bisa menangkap nya.”
Pengamen 1: “ iya pak, sama-sama”.
Polisi: “ ayok ikut....”[sambil membawa sang rampok]

    Dengan sedikit menahan rasa sakit pengamen 1 memberikan laptop, hp dan dompet milik van.
Pengamen 1: “ini barang lo cuy”

    Dengan rasa malu van mengambilnya dan mengucapkan terima kasih.
Van: “ makasih ya bro. Gue gak tau kalo gak ada lo tadi. Oh ya, maaf ya tentang yg tadi. Gue kira semua pengamen itu sama.”
Pengamen 1: “hahahahaha.... gak apa-apa cuy. Lagi pula jangan melihat seseorang tu dari luarnya aja. Ge pula gak semua orang itu sama.”
Van: “ bro, ini ambil. Ya... anggap aja sebagai tanda terima kasih.”
Pengamen2 : “ambil cuy, lumayan tambahan buat hari ini.”
Pengamen 1: “ah kau ne. Cuy, kita tu Cuma mau terima uang kalau kami sudah kerja.”
Van: “ ya uda, kalau gitu kenapa kalian gak nyanyi satu lagu aja buat kita. Kan kita jadi impas.”
Pengamen 1: “ok. Let’s go......”



                                           |||>>>>Pesan DI dalam cerita Ini<<<<|||

             “Jgn menilai seseorang hanya dari penampilan atau pun profesinya. Mungkin di antara yg seperti mereka ada yg berbuat keburukan. Tapi ingat satu hal. Manusia itu memang hanya ada dua jenis, namun semuanya berbeda, baik dari sifat atau pun tingkah laku nya.”



5 komentar: